Generalisasi merupakan cara menyimpulkan suatu masalah secara umum dalam sebuah tulisan berdasarkan penjabaran-penjabaran secara khusus yang biasanya dilakukan di akhir kalimat (induktif). contoh dari paragraf generalisasi daat dilihat dari paragraf di bawah ini:

   Pada awal periode tahun 2012 posisi kredit modal kerja pada sektor ini adalah 51,226 miliar rupiah dan mengalami kenaikan sebesar  2,045 miliar rupiah pada bulan februari. Sedangkan pada bulan Maret posisi kredit modal kerja ini menjadi 55,716 miliar. Itu berarti pada bulan Maret kredit modal kerja  sektor ini mengalami penambahan 2,445 miliar. Kredit modal kerja juga mengalami kenaikan pada bulan April yaitu sebesar 1,201 miliar sehingga posisi kredit modal kerja menjadi 56,917 miliar. Pada bulan Mei dan Juni posisi kredit modal kerja bertambah menjadi 62,353 miliar dan 69,664 miliar. Lain halnya dengan bulan-bulan sebelumnya yang mengalami peningkatan, ternyata pada bulan Juli posisi kredit modal kerja mengalami penurunan sebesar 4,053 miliar menjadi 65,611 miliar. Dalam satu semester kredit modal kerja pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan rata- rata mengalami kenaikan.

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak  persamaannya. Dari perbandingan tersebut dapat ditarik kesimpulan. Berikut contoh paragraf Analogi:

    Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang beradadi bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang merekainginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraihkeinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada diatas janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa.Karena masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan berdoa.

Paragraf hubungan sebab akibat (Kausalitas) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakanfakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Berikut contoh paragraf Kausalitas:

   Kebiasaan untuk membuang sampah harus ditanamkan sejak dini dalam kesehariakita. Karena masayarakat pada umunya masih kurang memiliki kesadaran untuk mencintai dan menjaga serta melestarikan alam lingkungan kita sendiri. Merekamenganggap hal tersebut hanyalah slogan yang tidak perlu diperhatikan. Tanpa rasa bersalah mereka membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan sekitar kitamenjadi kotor dan tidak sehat. Dan bila musim hujan tiba, akibatnya banjir melandaibukota. Kalau sudah terjadi seperti itu, maka orang-orang akan menyalahkan oranglain atas kejadian tersebut tanpa mereka sadari kalau bencana itu akibat dari ulahmereka sendiri.

















Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF :
a.    Bentukan kata harus sesuai EYD
b.    Struktur kalimat tepat
c.    Kesejajaran
d.    Kontaminasi
e.    Pleonasme
f.    Menggunakan kata baku
g.    Kelogisan
h.    Selalu menggunakan EYD
contoh paragraf kalimat efektif:
  Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini acap kali menimbulkan penyakit flu. Akibat kurang daya tahan tubuh atau pada saat daya tahan tubuh menurun, gejala flu dapat menyerang seseorang. Kelelahan dan kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Kalimat tidak Efektif

Harga minyak dunia yang mencapai hampir $70 AS per barel akan dapat memaksa pemerintah untuk berusaha menyediakan dana untuk subsidi BBM yang sebesar Rp113,7 triliun. Karena para pemakai BBM paling terbanyak adalah golongan menengah atas, berarti pemerintah menguras APBN justru untuk menyubsidi mereka, sementara rakyat miskin tidak mendapat apa-apa. Oleh karena itulah pemerintah berusaha menghemat pengeluaran untuk subsidi BBM, dan hasil dari penghematan itu akan didistribusikan kepada 15,5 juta keluarga miskin dalam bentuk uang tunai langsung sebesar Rp 100.000,00 per bulan selama satu tahun.